Belum Pasti Balita di Rote Ndao Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut Misterius

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 22:17 WIB
Kadis Kesehatan Rote Ndao dr Nelly Feby Riwu. Foto: Dok.Pribadi Nelly F. Riwu
Kadis Kesehatan Rote Ndao dr Nelly Feby Riwu. Foto: Dok.Pribadi Nelly F. Riwu

ROTE NDAO, VICTORYNEWS - Kasus kematian pasien bayi laki-laki berusia 2 tahun asal Desa Sedeoen, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, yang meninggal dunia akhir September lalu belum terdeteksi penyebab pasti gangguan ginjal akut misterius ataukah penyebab lain.

Sesuai data identifikasi Tim Surveilans Epidemiologi Dinkes yang melakukan investigasi, tidak ada riwayat baduta tersebut mengkonsumsi obat-obatan berjenis sirup.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao Nelly Feby Riwu yang dikonfirmasi rotendao.victorynews.id, Jumat (21/10/2022) malam melalui telepon genggamnya.

Menurut Feby, setelah pemberitaan di media yang mengutip Ketua pernyataan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi NTT dr Woro Indri Padmosiwi, barulah Dinkes Provinsi NTT menelepon dirinya.

Baca Juga: 66 Calon Panwascam dari 11 Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao Ikuti Tes Wawancara

"Saat itu belum ada data yang masuk dari RSUD Ba'a, sehingga dirinya menyampaikan kepada Dinas Kesehatan NTT bahwa belum dapat berkomentar soal itu," ujar mantan Kepala UPTD Puskesmas Ba'a itu.

Dikatakan Feby, setelah itu dirinya menelepon pihak RSUD Ba'a untuk menanyakan kasus tersebut, dan informasinya benar ada kasus yang mirip seperti gangguan ginjal akut misterius.

Namun, kata Feby, pihaknya belum bisa menentukan diagnosa pasti apakah itu gangguan ginjal akut ataukah tidak. Sehingga, mulai kemarin Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao menurunkan Tim Surveilans Epidemiologi untuk melaukan investigasi kepada keluarga bayi tersebut.

"Tadi Tim Surveilans sudah turun bertemu dengan keluarga korban dan sudah ada data-data awal, namun masih ada beberapa data yang kurang jadi besok akan dilanjutkan kembali," katanya.

Baca Juga: Percepat Zona Integritas, Pokja Lapas Kelas III Ba'a Studi Tiru di Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang

Akan tetapi kemungkinannya, tambah Febby, tidak mengarah ke gangguan ginjal akut karena data yang berhasil dihimpun tidak ada riwayat baduta tersebut mengkonsumsi obat-obatan berjenis sirup.

"Namun sekali lagi saya sampaikan bahwa data sementara yang berhasil dihimpun itu juga belum dapat dijadikan sebagai suatu bukti menampik bahwa itu bukan gangguan ginjal akut karena belum rampung identifikasi di lapangan," imbuh Feby. ***

Editor: Frangky Johannis

Tags

Terkini

X