ROTE NDAO, VICTORYNEWS - Jajaran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Rote Ndao mengikuti pertemuan secara virtual dengan Ketua TP PKK Provinsi NTT Julie Sutrisno-Laiskodat.
Pantauan rotendao.victorynews.id, Ketua TP PKK Rote Ndao Leonard Haning dan Wakil Ketua Lona Apdiana Saek-Ngginak, serta beberapa pengurus lainnya, mengikuti virtual meeting melalui zoom meeting dari pendopo rumah jabatan Bupati Rote Ndao, Jumat (20/05/2022).
Ketua TP PKK Rote Ndao Leonard Haning kepada awak media di sela-sela kegiatan tersebut menjelaskan, pertemuan secara virtual yang dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi NTT Julie Sutrisno-Laiskodat tersebut adalah merupakan rapat koordinasi terkait pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran 2022.
"Zoom meeting ini diikuti oleh seluruh TP PKK se-Provinsi NTT yang membahas pelaksanaan program kerja tahun 2022," katanya.
Baca Juga: Pembangunan Aula dan Kantor PPA IO-0163 Haleluya Helebeik mulai Dilaksanakan
Salah satu agendanya, kata Leonard Haning, adalah penyiapan produk-produk pangan lokal dalam rangka pemberdayaan ekonomi, sekaligus peningkatan gizi masyarakat di desa.
Menurutnya, salah satu kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan juga Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat adalah menekan angka prevalensi stunting menjadi maksimal 10 persen di tahun ini.
Sejalan dengan itu, maka TP PKK yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan pemerintah daerah, tentunya harus berperan aktif mendukung gerakan nasional ini.
"Tadi Ibu Ketua Provinsi menyarankan agar seluruh jajaran PKK bantu pemerintah daerah menggelorakan panganan lokal yang ada di masing-masing wilayah untuk menjadi asupan gizi karena bahan-bahan lokal juga mempunyai kandungan gizi yang cukup baik dan bisa membantu pencegahan stuting," katanya.
Baca Juga: Program Revitalisasi Desa Wisata Inklusi Kerja Sama PIAR NTT dan Pemkab Rote Ndao Dilaunching
Untuk Rote Ndao, kata Leonard, ada sorgum, ubi-ubian, kacang-kacangan, jagung, kelor, dan lain-lain yang secara turun temurun sudah dikembangkan menjadi panganan lokal yang bernilai gizi cukup. Ini yang akan dikembangkan dan disiapkan untuk mensuport penurunan prevalensi stunting.
"Memang tidak setiap desa itu potensinya sama, namun yang didesa ini tidak ada akan didatangkan dari desa lain untuk menutupinya, sehingga tidak ada masalah," ujarnya.
Leonard menambahkan, jajaran TP PKK Rote Ndao siap menindaklanjuti arahan Ketua TP PKK Provinsi NTT ini, dan langkah selanjutnya akan menyiapkan kader-kader dan lainnya untuk mensukseskan program kerja 2022 karena akan dievaluasi di akhir tahun. ***