ROTE NDAO, VICTORYNEWS - Enam imigran gelap asal India dan empat awak KM. Hinni yang berkewarganegaraan Indonesia itu, ternyata sudah tiba di wilayah Australia dan selama empat hari diamankan di sana, sebelum diperintahkan kembali ke perairan laut Indonesia.
Demikian disampaikan Kapolres Rote Ndao AKBP I Nyoman Putra Sandita melalui Kasi Humas Aiptu Anam Nurcahyo, yang menyampaikan hasil pemeriksaan sementara terhadap para imigran gelap dan ABK kapal pengatar.
Kepada rotendao.victorynews.id, di Mapolsek setempat, Kasi Humas Aiptu Anam Nurcahyo menerangkan bahwa kronologis perjalanan para imigran dan ABK KM. Hinni bermula pada Jumat (13/01/2023), tiga orang ABK asal Makasar berangkat dari Makasar menggunakan kapal penumpang ke Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.
Kemudian, pada Sabtu (14/01/2023), ketiga ABK bertemu dengan seorang ABK Kapal Kayu (KM. Ijil). Selanjutnya ketiga ABK asal Sulawesi itu bergabung ke KM Ijil yang memuat para imigran menuju Australia.
Sesampainya di Ahsmore Reef (Pulau Pasir) yang masuk wilayah perairan Australia, mereka di tangkap pihak Custom (Bea Cukai) Australia. Selanjutnya enam imigran asal India dan empat ABK asal Indonesia itu diamankan selama lebih kurang empat hari diatas Kapal Australia bernama Albani.
Baru pada Kamis (19/01/2023), sekitar pukul 04.00 Wita, Pemerintah Australia memberikan kapal baru bernama Hinni dan kemudian memerintahkan para ABK dan imigran gelap asal India itu untuk kembali ke perairan wilayah Indonesia.
Anam menambahkan, Kamis (19/01/2023) sekitar pukul 09.00 Wita, Satuan Polair Polres Rote Ndao yang mendapat informasi terkait keberadaan kapal imigran tersebut, menangkap KM Hinni di sekitar 8 mil dari pesisir Pantai Selatan, dan mengarahkan ke Pantai Masedae, Desa Inaoe, Kecamatan Rote Selatan.
Masih menurut Anam, barang bukti yang turut diamankan, di antaranya 1 unit kapal kayu berlapis viber bernama Hini, 6 unit pelampung, 4 buah aki, 3 utas tali jangkar beserta jangkar, perangkat mesin 4 silinder, 1 unit GPS, 2 unit panel surya, 2 tangki minyak, 1 unit stir kapal, selang minyak, 2 unit alat pemadam kebakaran, dan lampu penerangan.
"Pemeriksaan dan interogasi terhadap empat orang ABK asal Sulawesi dan Maluku serta enam imigran gelap asal India masih dilanjutkan. Kalau ada perkembangan baru, nanti akan diinformasikan lagi kepada teman-teman wartawan," tutup Anam. ***