ROTE NDAO, VICTORYNEWS - Warga perantau asal Flores, khususnya Kabupaten Nagekeo dan Ngada yang bermukim di Kabupaten Rote Ndao, akhirnya bersepakat membentuk Paguyuban Ikatan Keluarga Nagakeo-Ngada (Ikenanga).
Diinisiasi empat tokoh, yakni Mikael Kega, Arnoldus Mengkuk, Gaspar Nuwa Tay, dan Frederikus Sampang, Ikenanga terbentuk di Bumi Sejuta Lontar dengan menghimpun seluruh warga perantau asal Nagakeo-Ngada di Kabupaten Rote Ndao.
Frederikus Sampang, Ketua Terpilih Ikenanga kepada wartawan, Minggu (27/02/2022), menjelaskan, tujuan pembentukan Ikenanga adalah untuk menghimpun seluruh keluarga yang berasal dari Kabupaten Ngada dan Nagakeo yang kini bermukim di Kabupaten Rote Ndao.
"Ikenanga sebagai wadah untuk berkumpul, saling mengenal satu sama lain, berbagi rasa suka dan duka, serta saling meneguhkan dan menguatkan," katanya.
Tujuan lain, kata dia, adalah mendukung setiap program pemerintah dalam semua level, mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, terkhusus Pemerintah Kabupaten Rote Ndao.
Ia mengatakan, secara administrasi kependudukan kami tentunya tak bisa ingkari bahwa kami sebagai masyarakat Kabupaten Rote Ndao.
"Pembentukan Ikenanga semata-mata hanya ingin 'membalas' semua kebaikan yang dirasakan karena selama ini kami menjadi bagian dari masyarakat Rote Ndao yang welcome terhadap warga perantau, termasuk kami yang dari Nagekeo dan Ngada," katanya.
Selama ini, kata Frederikus, warga Ikenanga yang sudah merupakan bagian masyarakat Rote Ndao yang ikut aktif melibatkan diri dalam setiap program pemerintah yang dilaksanakan di Kabupaten Rote Ndao.
"Selama ini kami secara pribadi-pribadi aktif terlibat dalam program pemerintah. Dengan terbentuknya Ikenanga, maka tentunya kami secara paguyuban akan bersama-sama terlibat dengan seluruh stakeholders di Kabupaten Rote Ndao dalam seluruh program pemerintah," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap Pelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19 di Kecamatan Rote Tengah
Penantian 19 Tahun
Gaspar Nuwa Tay, salah seorang inisiator mengatakan, pembentukan Ikenanga adalah mimpi yang digumuli selama 19 tahun.
Perjalanan panjang dan perjuangan untuk membentuk paguyuban ini, tenyata mendapat dukungan penuh sejumlah warga perantau yang marasa perlu segera dibentuk wadah silaturahmi antarsesama perantau asal Nagekeo dan Ngada di Rote Ndao.
