16,93 Persen Warga NTT belum Dapat Vaksinasi Dosis 1

- Minggu, 20 Februari 2022 | 21:41 WIB
Sejumlah jurnalis di Kabupaten Rote Ndao ikut vaksinasi Covid-19 di aula pertemuan lantai 3 kantor Bupati Rote Ndao, belum lama ini. Foto: Victory News - Frangky Johannis
Sejumlah jurnalis di Kabupaten Rote Ndao ikut vaksinasi Covid-19 di aula pertemuan lantai 3 kantor Bupati Rote Ndao, belum lama ini. Foto: Victory News - Frangky Johannis

ROTE NDAO, VICTORYNEWS - Jumlah warga yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis 1 di Provinsi NTT sebesar 16,93 persen.

Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKKPS) Provinsi NTT Messerasi Ataupah mengatakan hal tersebut, Minggu (20/2/2022).

Seperti dikutip dari victorynews.id dengan judul berita "Ada 3 Kabupaten di NTT Dengan Jumlah Warga Terbanyak Belum Divaksin Lengkap", Messerasi Ataupah menyebutkan, sasaran yang belum mendapatkan vaksinasi dosis 1 tertinggi di Kabupaten Alor, sebanyak 27,51 persen dan terendah di Kota Kupang 0,77 persen.

Untuk vaksinasi dosis 2, kata Ataupah, sasaran yang belum divaksin sebesar 48,27 persen dan tertinggi di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), 63,74 persen dan terendah di Kota Kupang 25,82 persen.

Sementara, dosis 3 atau booster sebesar 98,26 persen, jumlah tertinggi di TTS yaitu 99,54 persen dan terendah di Kota Kupang 96,12 persen.

"Kabupaten Alor, SBD, dan TTS sebagai wilayah dengan jumlah warga terbanyak yang belum divaksin lengkap," ujarnya.

Meskipun demikian, kata Ataupah, vaksinasi di wilayah NTT mengalami percepatan. Cakupan Vaksinasi Covid-19 selama Juni hingga Desember 2021 juga meningkat cukup baik.

"Total cakupannya 3.686.851 orang artinya bahwa ada aksi percepatan vaksinasi di wilayah Provinsi NTT," katanya.

Ia mengatakan, harus upaya percepatan untuk mencapai herd immunity di Provinsi NTT dengan kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk jajaran TNI, Polri, komunitas organisasi lokal, organisasi keagamaan dan pihak swasta.

Selain itu, perlu intensifikasi pelayanan vaksinasi Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan, dengan menambah jumlah hari pelayanan, jumlah sesi pelayanan per hari, waktu pelayanan masing-masing sesi, serta kuota sasaran yang dilayani per sesi nya.

"Perlu ada penambahan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan vaksinasi Covid-19," ujarnya. ***

Editor: Frangky Johannis

Tags

Terkini

X